Entri Populer

Februari 13, 2011

The Music Of Love Bab 1

Bab 1
Rin Kecil


    Suatu siang di Hokkaido, di sebuah rumah sederhana namun nyaman. “Mami… aku balu nemuin selangga nich? Keciiiilll…banget, ini namanya selangga apa sich mi?” kata seorang anak kecil dengan wajah cantik yang sedang memegang serangga yang baru ditemukannya. Lalu seorang wanita setengah baya keluar mendengar teriakan menggemaskan dari anaknya. “Sayang? Kamu baru nemuin serangga ya? Tapi serangga pasti ingin hidup bebas sayang, maka dari itu Rin-chan harus mengembalikan ke tempat semula, ok?” kata wanita paruh baya itu sambil tersenyum. Rin pun menuruti kata-kata mamanya.
    Kemudian Rin masuk ke dalam rumahnya dengan hati gembira, kemudian dia berlari menuju ruangan papinya. “Papi….” Kata rin sambil berlari ke pelukan papinya. “Wahh…Rin-chan lagi seneng ya? Kok lari-lari?” kata papinya sambil tersenyum. Rin pun segera mengangguk, dia senang sekali karena hari ini dia bisa berkumpul bersama keluarganya. Akhir-akhir ini Mami Rin jika siang jarang dirumah, karena beliau sibuk mengurusi teman baiknya yang akan melahirkan. Sedangkan papi Rin lebih sering di rumah karena beliau lebih senang berkumpul dengan keluarga dari pada bekerja. Bukannya beliau malas, namun beliau ingin lebih dekat dengan anak satu-satunya.
    Nah, yang mengurus perusahaan papi Rin adalah teman baik papi Rin. Beliau bernama Minato Kurosawa sedangkan istrinya yang akan melahirkan bernama Yuko Kurosawa. Papi Rin meminta tolong Keluarga Kurosawa untuk mengurus perusahaannya sampai Rin sudah besar. Dan keluarga Kurosawa tidak keberatan, akhirnya papi bisa mengurus Rin sementara. Keluarga Kurosawa juga punya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang entertainer yang diberi nama Kurosawa Group. Perusahaan entertainer terbesar di Hokkaido. Kurosawa Group sudah melahirkan banyak bintang muda berbakat dan sangat terkenal di kalangan anak muda. Minato pernah menjadi salah satu pemain musik terkenal di Hokkaido, itupun berkat perusahaan Ayahnya yang kini dikelola olehnya sendiri. Sedangkan perusahaan Papi Rin bernama Konno Group, perusahaan yang bergerak di bidang musik, namun menjual alat musik dan pameran-pameran musik.
    Tiba-tiba telpon berdering, lalu mami Rin mengangkatnya. Mami Rin menerima telpon dari Rumah Sakit. Ternyata Yuko sahabat baik Mami Rin sudah melahirkan, Mami Rin segera bergegas bersiap-siap menuju rumah sakit. “Ada apa mi?? Mami mau kemana??” Tanya Rin yang saat itu sedang bermain dengan papinya. “Gak ada apa – apa sayang, teman mami mau melahirkan di rumah sakit. Rin-chan mau ikut mami??” tanya maminya dengan ramah sambil terus menyiapkan semua hal yang diperlukan. “Mau,, tapi papi ikut kan mi??” Mami Rin hanya mengangguk, “Iya sayang, papi juga ikut kok.” Rin pun bersorak gembira dan cepat – cepat menuju mobil, dia menunggu dengan gembira disana. Rin sangat gembira karena akhirnya keluarganya bisa keluar bersama, meskipun Rin tidak mengerti apa yang dimaksud rumah sakit, tapi Rin tetap gembira.
    Setibanya di rumah sakit, Papi Rin menggendongnya sampai ke kamar sahabat orang tuanya itu. “Permisi..” kata Papi Rin sopan.
“Ya, silakan masuk.” Suara dari dalam kamar menyahut. Begitu melihat suami istri tersebut, Papi Rin langsung memeluk seorang laki-laki, yang tidak lain adalah sahabatnya sendiri. Mereka menyambut kedatangan keluarga Rin dengan senyum. “Bagaimana anak kalian? Sehat?.” Papi Rin mencoba membuka pembicaraan. “Alhamdulillah anak kami sehat, dan berjenis kelamin laki - laki. Mungkin suatu saat kita bisa menjodohkannya dengan Rin. Yah.. meskipun anak kamu lebih tua.” Kata Minato dengan wajah jailnya.
“Wah bagus juga tuh!!!” kata Papi Rin. Rin yang tidak mengerti apa - apa tidak menghiraukan kedua bapak - bapak tersebut. Dia hanya melihat bayi di dapannya ini, sangat putih dan bersih, juga tampan dan imut. Rin langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Saat itu juga dia bertanya kepada papinya, “Papi, apakah boleh aku memiliki adik ini?” kata Rin dengan polosnya. Papi Rin tersenyum mendengar pernyataan anaknya, “Tentu saja tidak boleh Rin, karena adik itu bukan milik Rin. Mungkin suatu saat Rin boleh memilikinya, tetapi saat Rin sudah besar ya?” kata papinya menjelaskan. Rin hanya mengangguk, meskipun dia tidak mengerti apa yang dikatakan papinya. Dia hanya ingin memiliki dan bisa menikmati wajah malaikat ini selamanya.

2 tahun kemudian….
“Wah,kalian jadi pergi hari ini?” Kata papi Rin sedih.
“Iya, kami terpaksa pergi karena ada masalah pada perusahaan kami yang ada di Indonesia. Mungkin akan tinggal lama disana. Maaf ya karena     kami merepotkanmu selama ini.”  Kata Minato dengan nada sedih.
“Tidak, justru kami yang sangat merepotkan kalian. Kami minta maaf dan terima kasih karena sudah membantuku selama ini.” Kata papi Rin haru.
“Ya, kalau sempat, mampirlah ke Indonesia. Karena kami akan tinggal lama disana, kami pasti menunggu kalian. Terima kasih buat segalanya.!!!!” Minato pun akhirnya pergi ke terminal pemberangkatan pesawat. Rin hanya menatap sedih kepergian sahabat papinya tersebut, karena mungkin dia akan sangat merindukan bayi mungil yang telah merebut hatinya tersebut.
“Papi, aku pasti lindu sama adik kecil yang lucu itu?!!” kata Rin dengan mata berkaca-kaca.
“Sudahlah sayang, kapan – kapan kita pasti akan menemuai mereka kok. Papi janji.” Janji papinya pada Rin.
    Namun, setelah 2 tahun, perusahaan Konno corp. milik papi Rin semakin berkembang. Sehingga beliau semakin sibuk dan agak banyak mengabaikan Rin. Rin jadi semakin sedih, karena selain papinya semakin sibuk, beliau juga lupa janjinya kepada Rin dulu. “Pi, kapan Rin bisa ketemu adik bayi itu?” kata Rin memohon dengan sedih. “Papi Rin hanya menjawab, “Kapan - kapan ya sayang? Karena papi sekarang masih sibuk”.
Rin marah dan berjanji akan melupakan kenangannya bersama bayi tersebut. Dia sudah terlanjur marah dan sedih. Dan akhirnya Rin bisa melupakan kenangan itu hingga dewasa kelak, mungkin..
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar